Tonke Dragt |
Semasa menjadi guru, salah satu siasat Dragt untuk membuat muridnya menjadi tenang jika mereka kelewat ramai adalah bercerita di depan kelas. Cerita yang dia karang banyak diilhami oleh kisah dongeng, saga, dan legenda. Pada 1960, Dragt memutuskan untuk mengolah cerita-ceritanya itu menjadi naskah dan setahun kemudian terbit bukunya yang pertama.
Sampai sekarang telah lahir 18 judul dari pena Dragt, termasuk De brief voor de koning (1962), yang pada 2004 dinobatkan sebagai buku anak terbaik Belanda selama 50 tahun terakhir (1955-2004). Pena Wormer telah menerbitkan karya ini di Indonesia dengan judul Surat untuk Raja (2007).
“Dinginnya malam, angkernya hutan belantara dan kewaspadaan, amat jelas tergambar dalam novel terbitan Pena Wormer ini.” – majalah HAI tentang Surat untuk RajaKarya Dragt banyak terinspirasi oleh masa remajanya di Indonesia. Banyak di antara bukunya, misalnya, yang menceritakan tentang hutan, pegunungan, dan sungai – pemandangan yang biasa dia lihat pada waktu dulu; dan semua karyanya memuat hal-hal yang misterius, yang berbau mistik – buah dari masa kecilnya di Pulau Jawa.
“Buku ini mengusung nilai-nilai kebajikan dalam kemasan sederhana.” – harian Kompas tentang Surat untuk RajaDragt juga sering mengangkat tema pencarian si tokoh utama akan jati dirinya, atau pencarian dia untuk menemukan takdirnya di dunia ini. Dragt sering menempatkan tokoh utamanya dalam situasi yang menjadikan dia harus melakukan sesuatu yang melanggar peraturan, namun yang mesti dia perbuat agar bisa berkembang, atau agar dia bisa belajar sesuatu mengenai dirinya sendiri. (pena wormer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar