20 Mei 2009

Perang Dunia II: Kamp Konsentrasi

Masa Kanak-kanak Dalam rangka penerbitan Masa Kanak-kanak, edisi bahasa Indonesia buku Kinderjaren karangan fisikawan dan penulis Belanda Jona Oberski, maka berikut adalah uraian singkat tentang kamp konsentrasi semasa Perang Dunia II (1939-1945), termasuk Bergen-Belsen, tempat tokoh utama dalam novela ditahan.

31 Juli 1941. Berdasarkan arahan Adolf Hitler, pejabat Nazi Hermann Goering memerintahkan Jenderal SS Reinhard Heydrich untuk “selekas mungkin serahkan kepada saya suatu rencana umum tentang materi administratif dan langkah keuangan yang diperlukan untuk secara sukses menyelenggarakan Endloesung atas orang Yahudi.”

Endloesung, atau Solusi Pemungkas, adalah sebutan untuk rencana Nazi untuk mengatasi “masalah Yahudi” melalui relokasi sistematis dan, di kemudian hari, pemusnahan lewat genosida. Istilah Endloesung dicetuskan oleh Adolf Eichmann, seorang pejabat teras Nazi yang mengawasi kampanye genosida tersebut. Heinrich Himmler tampil sebagai arsitek utama rencana pembantaian ini, yang bakal memusnahkan tiga perempat orang Yahudi di Eropa. Nazi sengaja memakai istilah ‘Solusi Pemungkas’ untuk mengecoh dunia luas dari beleid pembunuhan massal tersebut.

20 Januari 1942. Lima belas pejabat teras partai Nazi dan pemerintah Jerman bertemu di suatu vila di pinggir Danau Wannsee, Berlin. Pertemuan tersebut, yang sekarang dikenal sebagai Konferensi Wannsee, diadakan oleh Heydrich, yang menjabat sebagai Kepala Deputi Ketua SS (Schutzstaffel alias eselon pelindung) Himmler. Mereka bertemu untuk membahas Solusi Pemungkas, yang di kemudian hari oleh dunia lebih dikenal dengan sebutan Holokaus.

Akan tetapi, Konferensi Wannsee bukan menandai start dari Solusi Pemungkas. Sesungguhnya regu-regu pembunuh (Einsatzgruppen) sudah mulai membantai orang Yahudi di wilayah Uni Soviet pendudukan Jerman semenjak Juni 1941. Alih-alih, Konferensi Wannsee adalah tempat Solusi Pemungkas secara resmi dibeberkan kepada kalangan elite bukan-Nazi yang akan membantu pengangkutan orang Yahudi dari seluruh wilayah Eropa pendudukan Jerman ke, pertama, pemukiman geto dan kemudian ke kamp konsentrasi tempat Nazi memusatkan orang Yahudi untuk memudahkan pengeksploitasian dan kemudian pemusnahan mereka.

Tidak seorang pun di antara mereka yang hadir di Wannsee yang mengajukan keberatan. Baru kali itu ada negara modern yang berkomitmen melakukan pembunuhan atas satu bangsa secara menyeluruh.

Di Wannsee, semua sepakat untuk memusnahkan semua orang Yahudi di Eropa. Semua sepakat bahwa cara yang paling tepat untuk melakukan hal itu dengan cepat adalah dengan menggunakan gas yang dilanjutkan dengan pengabuan. Alasannya: metode ini menimbulkan kematian secara paling tidak menyakitkan. Auschwitz, yang berlokasi di selatan Polandia, menjadi terkenal sebagai lokasi tempat hal ini dilangsungkan paling cepat dan efektif.

Lagi-lagi, eksperimen pembunuhan dengan menggunakan gas telah dilangsungkan sebelum Konferensi Wannsee, yaitu pada September 1941 di Auschwitz I, kamp utama Auschwitz. Enam ratus tahanan perang Uni Soviet dan 250 tahanan yang sakit atau lemah digiring ke dalam kamar gas eksperimental tempat Nazi menguji coba Zyklon B, gas yang lazim digunakan sebagai insektisida.

Nazi mengirim ribuan orang Yahudi ke kamp-kamp konsentrasi tempat banyak di antara mereka dibunuh atau bekerja sampai mati. Mereka hampir selalu diangkut dalam gerbong ternak atau gerbong barang yang tertutup; terkadang satu gerbong memuat 100 sampai 150 orang. Mereka yang pertama dideportasi berasal dari Polandia.

Kepada dunia luar Nazi mengaku bahwa kamp konsentrasi adalah kamp kerja. Oleh karena itu, mereka yang tiba di kamp konsentrasi dikecoh dan tidak percaya bahwa sebetulnya mereka sedang menjadi korban upaya pemusnahan. Begitu tiba, mayoritas tahanan dikirim langsung ke kamar gas; perempuan dan laki-laki dipisahkan. Di peron mereka sudah harus berbaris untuk seleksi. Yang paling kuat berdiri di barisan kerja paksa; yang lemah berdiri di barisan kamar gas. Mereka yang diseleksi untuk kerja paksa dicukur gundul dan pada lengan ditato sebuah nomor.

Banyak perempuan, terutama yang bukan-Yahudi, bekerja sebagai buruh kerja paksa di pabrik-pabrik di sekitar kamp. Salah satu tugas mereka adalah memilah-milah barang pribadi milik tahanan yang baru tiba.

Kamp dijaga oleh SS. Akan tetapi, banyak pengawas juga direkrut dari lingkungan sekitar. Mereka ditempatkan di pos-pos menara jaga dan diperintahkan untuk menembak setiap tahanan yang berusaha kabur. Perwira-perwira SS yang menyelenggarakan kamp memanfaatkan sejumlah tahanan untuk membantu menyeleksi tahanan yang baru tiba. Mereka ini disebut Kapo dan bisa dikenali dari seragam bergaris mereka yang khas. Para pesintas Auschwitz mengisahkan bahwa mereka dibantu oleh para Kapo ini, yang meminta mereka untuk mengaku umur mereka lebih tua dari sebenarnya, atau mengaku memiliki keahlian tertentu. Lewat bentuk perlawanan seperti ini para Kapo berhasil menyelamatkan sejumlah nyawa.

Westerbork, Belanda

Masyarakat Yahudi di Belanda secara sistematis dipusatkan di kamp transit Westerbork. Sebagian besar orang Yahudi yang dikirim ke Westerbork berada di sana hanya sebentar sebelum mereka dideportasi ke pusat-pusat pembantaian di timur.

Pada 15 Juli 1942, Jerman mulai mendeportasi hampir 100.000 orang Yahudi dari Westerbork: sekitar 60.000 ke Auschwitz, lebih dari 34.000 ke Sobibor, hampir 5.000 ke geto Theresienstadt, dan hampir 4.000 ke kamp konsentrasi Bergen-Belsen. Sebagian besar dari mereka yang dideportasi dibunuh begitu tiba di kamp.

Bergen-Belsen, Jerman

Bergen-Belsen adalah salah satu kamp konsentrasi Perang Dunia II terparah tempat sekitar 70.000 orang tewas dibunuh. Ia merupakan kamp konsentrasi terbesar di dalam Jerman dan berlokasi di negara bagian Nedersaksen, sekitar lima puluh kilometer sebelah utara Hannover dan sebelah barat-daya kota Bergen.

Kamp tersebut didirikan pada 1940 untuk menampung tawanan perang. Per 1941, sekitar 20.000 serdadu Rusia mengalami penyiksaan dan menemui ajal di sana. SS mengambil alih kamp pada 1943; Bergen-Belsen dikepalai oleh SS-Hauptsturmfuehrer Adolf Haas pada 1943/ 44 dan Josef Kramer pada 1944/ 45. Walaupun kamp tersebut tidak dilengkapi kamar gas, ribuan orang Yahudi, homoseks, Roma (Gipsi), dan Sinti mengalami penyiksaan dan kelaparan di sana.

Bergen-Belsen dilengkapi lima kamp yang beroperasi secara mandiri:
* Haeftlingslager (kamp tahanan) yang sampai Februari 1944 menampung sekitar 500 tahanan keturunan Yahudi yang ditugaskan membangun kamp.
* Sonderlager tempat ditampungnya orang keturunan Yahudi yang memegang dokumen-dokumen khusus, dan kebanyakan berasal dari Amerika Selatan. Dari 2.400 tahanan, 1.050 dibunuh di Auschwitz.
* Neutralenlager tempat ditampungnya sekitar 350 orang keturunan Yahudi dari negara netral.
* Sternenlager (kamp bintang Yahudi), kamp terbesar Bergen-Belsen. Sebanyak 4.100 tahanan sementara ditampung di sini pada Juli 1944.
* Ungarnlager, tempat ditampungnya 1.684 orang Yahudi asal Hungaria.

Per Maret 1944 Bergen-Belsen beralih fungsi menjadi kamp konsentrasi. Tempat tersebut dihuni oleh sejumlah besar orang Yahudi yang tidak mampu bekerja lagi, buruh kerja paksa, dan di kemudian hari juga tahanan yang dievakuasi dari kamp-kamp konsentrasi di wilayah timur. Situasi kelebihan penduduk memperparah angka kematian lantaran penyakit, malagizi, dan kelelahan; sekitar 35.000 orang wafat antara Januari dan April 1945 saja. Saat pembebasan Bergen-Belsen oleh pasukan Inggris pada 15 April 1945, mereka mendapati ribuan mayat tergeletak begitu saja. Waktu itu ada sekitar 60.000 pesintas, namun 13.000 meninggal pada hari-hari dan minggu-minggu setelahnya. Di sana juga ditemukan sejumlah kuburan massal.

Anne Frank dan kakaknya Margot termasuk di antara para korban. Mereka gugur tidak lama sebelum pembebasan pada Maret 1945; Anne karena tifus, Margot karena terjatuh dari tempat tidur di barak. (berbagai sumber)

Masa Kanak-kanak (Kinderjaren) tersedia di toko buku Gramedia.

13 Mei 2009

Nilai Janji yang Terucap

Resensi 'Surat untuk Raja' dalam harian KompasSebagai penggambar dan penulis, saya gemar membuat peta dan tulisan mengenai negeri-negeri yang saya karang atau, tepatnya, saya temukan. Barangkali karena saya menjadi bagian dari dua negara yang berbeda, yang dua-duanya saya cintai, namun yang di satu pun saya tidak pernah benar-benar merasa betah….

Demikian bunyi penggalan surat yang dikirimkan Tonke Dragt kepada pembaca di Indonesia terkait dengan peluncuran salah satu bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. De brief voor de koning, karya Tonke Dragt, yang terbit tahun 1962 akhirnya dapat dinikmati publik Indonesia. Penerbit Pena Wormer, yang mengkhususkan diri pada karya penulis Belanda, meluncurkan edisi bahasa Indonesia dengan judul Surat untuk Raja, awal Desember 2007.

Pada tahun 1963—setahun setelah penerbitannya—anugerah buku anak terbaik disabet Surat untuk Raja. Empat puluh tahun kemudian karya itu belum kehilangan geregetnya. Cetakan ke-19 terbit pada tahun 2002. Capaian tertinggi diraih dua tahun kemudian saat buku anak itu dinobatkan sebagai Buku Anak Terbaik di Belanda sepanjang lima puluh tahun terakhir (1955-2004). Suatu pencapaian yang luar biasa dari sebuah karya yang seolah tak lekang dimakan usia. Oplahnya tidak boleh dipandang sebelah mata: sejak 1962, jutaan eksemplar telah terjual dan berbagai toko buku di Belanda setiap tahun menjual lebih dari 15.000 buku.

Cerita dalam Surat untuk Raja berlatar waktu saat para ksatria masih berjaya. Tokoh utamanya adalah seorang pemuda berusia enam belas tahun bernama Tiuri, seorang calon ksatria yang harus menempuh ujian terakhir sebelum diangkat menjadi ksatria. Pada malam menjelang pengangkatan, bersama empat calon ksatria lainnya, Tiuri bertirakat dan menyepi di sebuah kapel di wilayah kerajaan Baginda Dagonaut. Dua puluh empat jam lamanya dia harus menahan kantuk, lapar, dan keinginan berinteraksi dengan orang lain.

Pada malam yang menentukan itu, dia mendengar ketukan di pintu kapel. Seorang lelaki tua misterius meminta pertolongannya untuk menyampaikan sepucuk surat kepada Ksatria Hitam Laskar Perisai Putih. Si lelaki tua menyerahkan surat dan mengatakan bahwa seekor kuda hitam akan membawa Tiuri menemui ksatria yang dimaksudkan. Mengikuti kata hatinya, Tiuri menafikan semua larangan dan mempertaruhkan nasibnya. Menembus gelapnya malam, calon ksatria itu berkuda mengantarkan surat.

Suatu tugas yang teramat berat dan penuh bahaya untuk dilaksanakan. Dalam sekejap dia menjadi barid, seorang pengantar surat. Jalan panjang ditempuh menuju Kerajaan Unawen. Dalam perjalanan Tiuri harus menghadapi Laskar Pusu Pengendara Merah dari negeri Eviellan yang sedang berperang dengan Kerajaan Unawen. Laskar itu berkepentingan mencegah surat itu sampai di tangan Raja Unawen. Tiuri juga harus berhadapan dengan ksatria yang tergabung dalam Pusu Ksatria Kelabu, yang menuntut balas kematian Ksatria Hitam laskar Perisai Putih. Nantinya terbukti bahwa Ksatria Kelabu berada di pihak yang sama seperti Tiuri, mereka membela kepentingan Raja Unawen. Para Ksatria Kelabu menuturkan bahwa Ksatria Hitam Perisai Putih yang terbunuh adalah Edwinem dari Forestera, ksatria Raja Unawen yang paling setia dan digdaya, yang gugur karena dijebak Laskar Pusu Pengendara Merah.

Di pertapaan Menaures, sang petapa memperkenalkannya pada Piak, penunjuk jalan di pegunungan. Pada Piak, Tiuri menemukan sosok seorang sahabat. Rintangan demi rintangan dilalui kedua pemuda dalam melaksanakan tugas mengantar surat rahasia itu.

Resensi 'Surat untuk Raja' dalam harian Kompas

Nilai kebajikan dalam kemasan sederhana

Kisah Tiuri yang berlatar negeri antah berantah dan bermain di masa yang mengingatkan orang pada Abad Pertengahan patut mendapat acungan jempol. Pendapat pemerhati buku anak di Belanda—yang menilai buku ini sebagai karya abadi yang memiliki semua hal yang semestinya dipenuhi sebuah buku anak yang baik—dapat dibenarkan. Setelah lebih dari dua puluh enam tahun, tidak ada satu nilai kebajikan yang diusung dalam cerita ini ketinggalan zaman.

Unsur fiksi yang dihadirkan menjadikan kejadian dalam cerita tetap terterima sampai saat ini. Dragt berhasil menggabungkan fantasi dan kenyataan, dunia yang diciptakannya terasa begitu nyata. Penggambaran latar tempatnya membuat pembacanya terseret dan mulai membayangkan keindahan hutan dan bengawan, pekatnya malam di hutan atau sulitnya perjalanan melalui pegunungan. Kepiawaiannya menggambar—dia membuat sendiri ilustrasi buku-bukunya—barangkali berperan dalam pembentukan gambaran latar yang memikat. Penggambaran latar bersifat universal sehingga memudahkan pembaca menghayatinya. Struktur cerita yang jelas dengan alur maju pastinya tidak akan menyulitkan pembaca muda menangkap benang merah kisah petualangan ini.

Buku ini mengusung nilai-nilai kebajikan dalam kemasan sederhana. Terkadang pesan yang penuh perenungan diungkap, bukan lewat tindakan heroik para ksatria, tetapi misalnya ujaran tokoh sampiran. Tokoh Tirillo, pelawak penghibur di Negeri Unawen, berulang kali mengemban tugas menyampaikan perenungan itu. "Seseorang tidak perlu mengusung pedang dan perisai untuk menjadi ksatria" (hal 459). Makna yang terkandung dalam pendapat si badut itu teramat dalam. Atau barangkali yang lebih menarik. Bagian berikut ini tak kalah memikat, saat si pelawak diminta menyanyi untuk menghibur hati, Trililo menolak dan justru mengatakan, "Aku tidak bisa menghilangkan kesedihan hati kalian. Sekali-kali kau harus merasakan kesedihan agar bisa lebih menghargai kegembiraan. Sama seperti hujan yang mesti turun di antara sinar matahari" (hal 449).

Pemenuhan janji yang telah terucap, kentara ditekankan dalam Surat untuk Raja. Berkali-kali dalam cerita disuguhkan bagaimana tokoh utama dan beberapa tokoh lain jungkir balik berupaya memenuhi janji. Bahwa mereka harus mengalahkan rintangan dan berbagi beban dalam menghadapi berbagai kendala yang menghadang, memperkuat pesan yang hendak disampaikan. Dan bila semua rintangan dan kendala terlewati, tugas dan janji terpenuhi, imbalan yang layak menanti. Dus bukanlah lidah tak bertulang, lain di bibir lain di hati.

Makna persahabatan dijunjung tinggi, bersama teman kesulitan lebih mudah dihadapi, kebahagiaan dan kemenangan menjadi jauh lebih bermakna. Nilai seorang teman sejati diungkap dalam kisah ini, berkorban, menimbang rasa, besar artinya dalam sebuah relasi.

Perjalanan yang dilakukan Tiuri sejalan dengan tema yang sering diangkat Dragt. Untuk menyampaikan surat penting, Tiuri menempuh perjalanan panjang dan melelahkan. Di akhir perjalanan Tiuri becermin dan melihat sebuah sosok baru: seorang calon ksatria telah menjadi "ksatria" sesungguhnya, seorang pemuda menjadi lelaki dewasa.


Dua ragam dalam satu kemasan

Sungguh bukan pekerjaan mudah untuk menuturkan kembali kisah petualangan Tiuri yang luar biasa ini ke dalam bahasa Indonesia. Dalam mengalihbahasakan Surat untuk Raja, Laurens Sipahelut menggabungkan dua ragam bahasa. Kentara ada upaya dari penerjemah untuk membuat buku ini terterima di kalangan pembaca muda. Ragam keseharian dipilih dan dihadirkan melalui dialog. Kehadiran kata-kata yang tidak "resmi" seperti enggak, ’lah buset’, ’larinya enggak ada matinya’, tos gambar, ditengarai dapat menjadi "pencair" keseriusan cerita. Sayangnya, terkadang pilihan kata semacam ini mengganggu keasyikan membaca.

Edisi bahasa Indonesia ini juga berhasil menunjukkan kehebatan Dragt bercerita. Di samping ragam keseharian, Sipahelut menghadirkan ragam tinggi, dengan pilihan kata yang elok. Mungkin saja ini untuk memperlihatkan kedahsyatan kisah petualangan Tiuri. Efek kehadiran kata-kata "berdaya" seperti barid, biduanda, juak-juak, sipangkalan sangat mencengangkan. Kata-kata yang tidak "lumrah" dan jarang didengar—untungnya untuk kata semacam itu selalu diberikan penjelasan makna—menimbulkan sensasi keindahan yang luar biasa. Dampak gabungan dua ragam itu menciptakan "kemegahan" yang terasa begitu "membumi".

Sipahelut juga bereksperimen menciptakan kata-kata baru, yang barangkali terasa asing di telinga pengguna bahasa Indonesia, seperti pekuda, mengendala, mencenangkan. Beberapa kata bahkan tidak ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tetapi pemaknaannya mengalir saja. Kenyamanan membaca justru terganggu karena masih banyaknya pekerjaan penyuntingan yang harus dibenahi.

Gembira rasanya menyaksikan bahwa ranah buku anak di Indonesia diperkaya dengan edisi bahasa Indonesia karya Tonke Dragt ini. Di Negeri Belanda, Surat untuk Raja disejajarkan dengan karya besar penulis buku anak kelas dunia seperti CS Lewis The Chronicle of Narnia dan The Lord of the Ring milik JRR Tolkien. Hanya sedikit sekali buku anak karya bahasa Belanda dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk menyebut beberapa di antaranya, Perjalanan Menembus Waktu karya Thea Beckman (Teraju, 2005) dan Minoes karya Annie MG Schmidt (Gramedia, 2006).

Petualangan Tiuri belum berakhir, kisah perjalanannya dapat diikuti dalam buku karya Tonke Dragt lainnya. Siapa tahu Pena Wormer atau penerbit lain masih akan menerbitkan edisi bahasa Indonesia petualangan Tiuri berikutnya. Kita tunggu saja.

CHRISTINA SUPRIHATIN
Pengajar Susastra dan Terjemahan pada Program Studi Belanda FIB Universitas Indonesia

Dimuat dalam harian Kompas, Senin, 25 Februari 2008

Surat untuk Raja tersedia di toko buku Gramedia.

9 Mei 2009

Perang Dunia II: Kronologi

Masa Kanak-kanak Dalam rangka penerbitan Masa Kanak-kanak, edisi bahasa Indonesia buku Kinderjaren karangan fisikawan dan penulis Belanda Jona Oberski, maka berikut adalah garis besar kronologi Perang Dunia II (1939-1945), konflik terakbar dalam sejarah manusia, yang menjadi latar novela tersebut.

1939

  • 23 Agu: Uni Soviet dan Jerman-Nazi menandatangani pakta nonagresi (Pakta Molotov-Von Ribbentrop).
  • 1 Sep: Jerman-Nazi menyerbu Polandia; Perang Dunia II resmi dimulai.
  • 3 Sep: Inggris Raya dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Sehari kemudian RAF menyerang armada Jerman.
  • 5 Sep: AS mempertahankan posisi sebagai negara netral.
  • 17 Sep: Uni Soviet memasuki Polandia.
  • 29 Sep: Jerman dan Uni Soviet memulai pembagian Polandia.
  • 8 Nov: Upaya pembunuhan atas Adolf Hitler gagal. Tidak jelas siapa dalangnya.
  • 30 Nov: Uni Soviet menyerbu Finlandia.
  • 14 Des: Uni Soviet mundur dari Liga Bangsa-bangsa.

1940

  • 12 Mar: Finlandia menandatangani gencatan senjata dengan Uni Soviet.
  • 9 Apr: Jerman menyerbu Denmark dan Norwegia.
  • 10 Mei: Di Inggris Raya, Winston Churcill menjadi perdana menteri. Jerman menyerbu Belanda, Belgia, dan Luksemburg.
  • 3 Jun: Bombardemen massal Jerman atas Paris.
  • 10 Jun: Italia –yang bersama Jerman dan Jepang membentuk Kekuatan Poros– menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris Raya.
  • 16 Jun: Di Prancis, Marsekal Philippe Pétain menjadi perdana menteri.
  • 18 Jun: Uni Soviet menduduki 3 negara Balkan (Estlandia, Letlandia, dan Litouwen).
  • 28 Jun: Inggris Raya mengakui Jenderal Charles de Gaulle sebagai pemimpin Prancis merdeka.
  • 5 Jul: Rezim Vichy di bawah Pétain memutuskan hubungan diplomatik dengan London.
  • 10 Jul: ‘Battle of Britain’ dimulai dengan serangan udara massal Jerman atas Inggris.
  • 23/ 24 Agu: Bombardemen massal Jerman atas London.
  • 25/ 26 Agu: Serangan udara Inggris atas Berlin.
  • 5 Nov: Di AS, Franklin D. Roosevelt terpilih kembali sebagai presiden.
  • 20 Nov: Hungaria bergabung dengan Kekuatan Poros.
  • 29/ 30 Des: Serangan udara massal Jerman atas London.

1941

  • 12 Feb: Jenderal Erwin Rommel menjadi Panglima Besar Nazi di Afrika Utara.
  • 27 Mar: Kudeta di Yugoslavia menggulingkan rezim pro-Nazi di Belgrado. Tidak lama kemudian Yugoslavia kembali jatuh ke dalam tangan Kekuatan Poros.
  • 10/ 11 Mei: Jerman membombardir London, Inggris Raya melancarkan serangan udara atas Hamburg.
  • 4-8 Jun: Kekuatan Poros mencaplok sejumlah besar wilayah di Timur Tengah.
  • 22 Jun: ‘Operasi Barbarossa’ digelar: Jerman menyerang Uni Soviet.
  • 12 Jul: Inggris Raya dan Uni Soviet menandatangani pakta kerja sama.
  • 1 Sep: Jerman-Nazi mewajibkan orang Yahudi mengenakan bintang kuning. Dua hari kemudian eksperimen gas pertama dilangsungkan di Auschwitz.
  • 2 Okt: ‘Operasi Badai’ digelar: Jerman mulai bergerak ke Moskowa.
  • 5 Des: Serangan Jerman atas Moskowa gagal. Uni Soviet melancarkan serangan balasan sengit.
  • 7 Des: Jepang menyerang armada AS di Pearl Harbor. Keesokan hari AS dan Inggris Raya menyatakan perang terhadap Jepang.
  • 11 Des: Jerman menyatakan perang terhadap AS.
  • 19 Des: Hitler mengangkat diri sendiri sebagai Panglima Besar Angkatan Bersenjata Jerman.

1942

  • 20 Jan: Di Wannsee, elite Nazi memutuskan membasmi orang Yahudi di kamp-kamp konsentrasi: Nazi mengistilahkan ini sebagai Solusi Pemungkas.
  • Jun: Pembunuhan massal orang Yahudi dimulai di Auschwitz.
  • 1-30 Jul: Pertempuran untuk merebut Al Alamayn.
  • 9 Jul: Jerman bergerak ke arah Stalingrad.
  • 22 Jul: Pendeportasian orang Yahudi dari pemukiman geto Warsawa ke kamp-kamp konsentrasi. Kamp Treblinka dibuka.
  • 7 Agu: Jenderal Montgomery dari Inggris memimpin perlawanan di Afrika Utara. Beberapa bulan kemudian perlawanan Jerman di sana berhasil dipatahkan.
  • 23 Agu: Serangan udara besar-besaran Jerman atas Stalingrad.
  • 18 Okt: Hitler memerintakah eksekusi semua tahanan Inggris.
  • 11 Nov: Jerman dan Italia menyerbu Vichy (Prancis).
  • 17 Des: Berita resmi pertama di barat tentang pembantaian massal orang Yahudi di kamp-kamp konsentrasi.

1943

  • Jan: Penarikan mundur Jerman secara bertahap dari Uni Soviet.
  • 14-24 Jan: Dalam suatu konferensi di Casablanca, Presiden Roosevelt menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk menyudahi perang adalah dengan mengepung Jerman secara menyeluruh.
  • 2 Mar: Jerman menarik diri dari Tunesia.
  • 16-20 Mar: Titik puncak ‘Battle of Atlantic’: 27 kapal selam Jerman dibombardir.
  • 19 Apr: Serangan membabi buta Waffen SS atas geto Warsawa.
  • 11 Jun: Heinrich Himmler memerintahkan pembasmian massal orang Yahudi di pemukiman-pemukiman geto di Polandia.
  • 9/ 10 Jul: Pasukan Sekutu mendarat di Sisilia.
  • 25/ 26 Jul: Penangkapan Benito Mussolini, akhir dari pemerintah fasis di Italia. Marsekal Pietro Badoglio menjadi pemimpin baru di Roma.
  • 23 Sep: Setelah serdadu Jerman membebaskan Mussolini, dia memproklamasikan kembali pemerintahan fasis di Italia.
  • 13 Okt: Pemerintahan sipil di Italia menyatakan perang terhadap Jerman.
  • 28 Nov: Pertemuan antara Roosevelt, Churchill, dan Joseph Stalin di Teheran. Pendaratan massal Sekutu di pantai Eropa Barat ditetapkan untuk musim semi 1944. Soviet Uni berkomitmen mendampingi AS dalam perang melawan Jepang.

1944

  • 6 Jan: Soviet Uni memukul kembali Jerman sampai jauh ke dalam wilayah Polandia.
  • 27 Jan: Pembebasan Leningrad setelah diduduki Jerman selama 900 hari.
  • 8 Apr: Soviet Uni memulai pembebasan semenanjung Krimea.
  • 11 Mei: Pasukan Sekutu bergerak maju dari selatan sampai ke Roma.
  • 6 Jun: D-DAY. Serdadu Amerika, Kanada, dan Inggris mendarat secara massal di pantai Normandia. Pembebasan Eropa Barat dimulai.
  • 27 Jun: Pasukan Amerika membebaskan Cherbourg.
  • 20 Jul: Upaya pembunuhan atas Hitler gagal.
  • 24 Jul: Serdadu Uni Soviet membebaskan kamp konsentrasi Majdanek.
  • 1 Agu: Pemberontakan massal tentara Polandia terhadap pendudukan Jerman.
  • 4 Agu: Gestapo menangkap Anne Frank dan keluarganya yang keturunan Yahudi di Amsterdam.
  • 7 Agu: Jerman-Nazi mulai melancarkan serangan balasan massal.
  • 19/ 20 Agu: Uni Soviet memulai pembebasan Balkan.
  • 25 Agu: Pembebasan Paris.
  • 4 Sep: Gencatan senjata antara Uni Soviet dan Finlandia.
  • 26 Sep: Uni Soviet mencaplok Estlandia. Tidak lama kemudian Letlandia dan Litouwen menyusul.
  • 14 Okt: Pada hari Athena dibebaskan, Jenderal Rommel bunuh diri.
  • 21 Okt: Di dekat Aken, serdadu Jerman dikepung secara massal.
  • 30 Okt: Pembunuhan terakhir dengan gas di Auschwitz.
  • 16-27 Des: Pertempuran untuk merebut Ardennen dimenangi oleh pasukan Sekutu. Pada 17 Desember Waffen SS membantai puluhan serdadu Amerika di Malmédy.

1945

  • 27 Jan: Serdadu Uni Soviet membebaskan kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia.
  • 4-11 Feb: Roosevelt, Churchill, dan Stalin bertemu di Yalta untuk membahas keadaan setelah perang.
  • 13-14 Feb: Penghancuran Dresden lewat aksi bombardemen udara Sekutu.
  • 6 Mar: Serangan balasan terakhir Jerman di Hungaria.
  • 1 Apr: Jerman dikepung di wilayah Ruhr. Pembebasan Italia Utara.
  • 12 Apr: Pembebasan kamp konsentrasi Buchenwald dan Belsen. Presiden Roosevelt mangkat dan digantikan oleh Harry Truman.
  • 21 Apr: Pasukan Soviet membebaskan Berlin.
  • 28 Apr: Kelompok partisan menggantung Mussolini.
  • 29 Apr: Serdadu Amerika membebaskan kamp konsentrasi Dachau.
  • 30 Apr: Hitler dan Eva Braun, pasangannya, bunuh diri.
  • 5 Mei: Pembebasan Belanda.
  • 8 Mei: VE-DAY (= Victory Europe Day). Pembebasan Eropa.
  • 9 Mei: Hermann Goering ditangkap oleh serdadu Amerika.
  • 23 Mei: SS Reichsfuehrer Himmler bunuh diri.
  • 5 Jun: Pembagian Jerman dan Berlin oleh AS, Inggris Raya, Prancis, dan Uni Soviet.
  • 26 Jun: Penandatanganan Piagam PBB di San Francisco.
  • 26 Jun: Konferensi Potsdam dimulai.
  • 26 Jun: Clement Attlee menggantikan Churchill sebagai Perdana Menteri Inggris Raya.
  • 6 Agu: AS menjatuhkan bom atom atas Hiroshima.
  • 8 Agu: Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang.
  • 9 Agu: AS menjatuhkan bom atom atas Nagasaki.
  • 2 Sep: Jepang menyerah kalah dan menandatangani perjanjian damai.
  • 24 Okt: Tanggal resmi berdirinya PBB.
  • 20 Nov: Penjahat perang Nazi disidang di Nuerenberg. Goering termasuk di antara yang dihukum mati, namun dia bunuh diri dua jam sebelum eksekusi.

Masa Kanak-kanak (Kinderjaren) tersedia di toko buku Gramedia.

4 Mei 2009

Perang Dunia II: Latar Belakang

Masa Kanak-kanak Dalam rangka penerbitan Masa Kanak-kanak, edisi bahasa Indonesia buku Kinderjaren karangan fisikawan dan penulis Belanda Jona Oberski, maka berikut adalah garis besar latar belakang Perang Dunia II (1939-1945), konflik terakbar dalam sejarah manusia, yang menjadi latar novela tersebut.

Perang Dunia I (1914-1918) berakhir dan Jerman yang berhasil ditundukkan itu dipaksa menandatangani Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919, yang mengharuskan negara tersebut membayar pampasan perang yang tidak sedikit. Selain itu, dalam rangka perjanjian tersebut, Jerman juga mesti menyerahkan kembali wilayah yang ia telah rebut kepada Prancis, Polandia, dan Cekoslovakia, dan membatasi angkatan bersenjatanya menjadi maksimal 100.000 serdadu.

Pemerintah Inggris Raya, Prancis, dan Amerika Serikat semua berharap perjanjian ini bakal membawa perdamaian yang lebih mapan di muka bumi, tempat asas demokrasi akan bertumbuh-kembang lebih subur. Akan tetapi, pada 1919, Benito Mussolini mulai mengobarkan fasisme di Italia. Dia mengusung paham nasionalisme ekstrem dan mengecam komunisme yang mulai berkembang dan juga aliran politik lainnya –pascaperang saudara di Rusia, yang berujung dengan terbentuknya Uni Soviet, komunisme memang semakin mengemuka di bawah kepemimpinan Joseph Stalin, suatu perkembangan yang diikuti dengan waswas oleh sejumlah besar kalangan di Jerman dan negara fasis lainnya yang memandang paham tersebut sebagai suatu ancaman. Wacana Mussolini yang vokal itu bersambut dengan baik di banyak kalangan dan tidak lama kemudian, pada 1925, Mussolini, dengan janjinya untuk membangun ‘Kekaisaran Romawi Baru’, menjadi diktator Italia. Di kemudian hari, pemimpin Jerman Adolf Hitler, dan juga diktator Austria serta Spanyol, semufakat dengan gagasan-gagasannya.

Sementara itu, bermodalkan kepandaian berorasi dan suatu wacana politik tertentu, seusai PD I Hitler memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Pada 1923 usahanya untuk menggulingkan pemerintah Jerman gagal dan dia berakhir di dalam penjara. Dari balik jeruji dia lantas menulis buku Mein Kampf, yang menyingkapkan perangai Hitler dan cetak biru masa depan Jerman. Begitu terbit pada 1925 buku tersebut kurang diminati. Baru setelah Hitler menjabat Kanselir Jerman Mein Kampf menjadi sangat laris, bukan karena isinya, tetapi karena semua orang merasa wajib memilikinya.

Begitu kembali menghirup udara bebas, Hitler kembali ke dunia politik. Partainya (NSDAP, yang lebih dikenal dengan singkatannya: Nazi) semakin berkembang dan semakin berkuasa, sampai akhirnya pada 1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Kanselir Reich. Begitu menjadi kepala pemerintah, Hitler menghapus demokrasi, mengadopsi beleid tata dunia rasialis yang radikal, dan tidak lama kemudian menyelenggarakan kampanye massal persenjataan kembali. Pada 1934, Presiden Jerman Paul von Hindenberg meninggal dan Hitler mengambil alih jabatan kepresidenan dan Angkatan Darat Jerman mengikrarkan sumpah setia kepadanya. Dengan demikian jabatan resmi Hitler menjadi ‘Fuehrer dan Kanselir Reich’: dia adalah Presiden Reich (kepala negara), Kanselir Reich (kepala pemerintah), dan Fuehrer (pemimpin partai Nazi). Kediktatoran Nazi siap bergulir.

Jalan sekarang terbuka lebar bagi Hitler untuk merealisasi visinya seperti dijabarkan di dalam Mein Kampf. Di dalam buku tersebut, Hitler membagi manusia ke dalam dua jenis: ras unggul Uebermensch (bangsa Aryan) dan ras bukan-unggul Untermensch (bangsa Yahudi, Slavia, Cek, Polandia, dan Rusia). Dia menggambarkan perjuangan memperebutkan kekuasaan atas dunia sebagai suatu perjuangan rasialis, budaya, dan politik antara kaum Yahudi dan ras Aryan. Dia menunding bangsa Yahudi berupaya mengendalikan keuangan dunia, mengarahkan media massa, menemukan demokrasi liberal, dan menggalakkan prostitusi. Wacana seperti ini dimasyarakatkan di seluruh Jerman dan di kemudian hari bahkan diajarkan di sekolah-sekolah. Di dalam bukunya, Hitler juga menjelaskan penaklukan kemiliteran yang dia patok demi menyediakan ruang hidup (Lebensraum) dan pangan bagi ras-supernya itu. Dia mencanangkan penaklukan jiran-jiran di timur, terutama Rusia. Akan tetapi, untuk mencapai ini Jerman pertama mesti menundukkan musuh bebuyutan Prancis; yaitu, untuk membalas dendam atas kekalahan di PD I dan sekaligus untuk memperkuat dan melindungi perbatasan di barat. Juga, dia hendak membangun suatu Reich Jerman yang akan berdiri selama 1000 tahun: yaitu Reich Ketiga (sebagai penerus Reich Jerman pada Abad Pertengahan dan Reich Kekaisaran Jerman yang berdiri antara 1871 s/d 1918).

Semua peristiwa tersebut berlangsung saat perekonomian Jerman, dan juga negara-negara lainnya, sedang terpuruk. Pengangguran dan kemiskinan merajalela. Jerman dibekap ketidakpastian dan kekacaubalauan. Hitler memenangkan hati rakyat Jerman karena berjanji akan memberantas kemiskinan, pengangguran, dan kekacaubalauan. Masyarakat pada waktu itu membutuhkan sosok seorang pemimpin yang kuat, dan dalam mata mereka sosok itu adalah Adolf Hitler.

Hitler mengambil langkah-langkah yang secara bertahap membuat Eropa semakin gerah. Setelah dia mengingkari Perjanjian Versailles, mempercepat militerisasi, dan memberlakukan wamil pada 1935; kemudian memiliterisasi kembali Rhineland (wilayah yang pra-PD I menjadi bagian dari Jerman dan langkah tersebut adalah pelanggaran langsung terhadap Perjanjian Versailles) pada 1936; Jerman lantas mencaplok Austria pada 1938. Negara-negara besar Eropa tidak melancarkan banyak protes, yang membuat Hitler semakin berani. Sebagai langkah berikut dia menuntut penyertaan Sudetenland, suatu wilayah di Cekoslovakia yang mayoritas penduduknya bersuku etnis Jerman, ke dalam Jerman. Meskipun pemerintah Cekoslovakia keberatan, Prancis dan Inggris membiarkan Hitler asalkan Jerman tidak menuntut lebih banyak.

Namun, apa yang terjadi kemudian adalah Jerman dan Italia memaksa Cekoslovakia kembali melepaskan wilayah tapi kali ini kepada Hungaria dan Polandia sebelum, pada 1939, Jerman menginvasi Cekoslovakia dan memecah wilayah tersebut menjadi tiga bagian (Bohemia, Moravia, dan Republik Slovak).

Melihat gelagat Jerman yang tidak akan berhenti sampai di sini, Prancis dan Inggris menjamin pemberian dukungan mereka atas kemerdekaan Polandia; ketika Italia menundukkan Albania pada 1939, jaminan yang sama diberikan kepada Rumania dan Yunani. Masih pada 1939, Jerman dan Uni Soviet menandatangani pakta nonagresi, yang memuat protokol rahasia untuk membagi Polandia dan Eropa Timur menjadi dua lingkungan pengaruh yang berbeda. Pada 1 September 1939, Hitler melancarkan invasi ke Polandia. Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman dan Perang Dunia II dimulai.

Hitler berjanji tidak akan menyerang Belanda, negara tempat tinggal tokoh utama Masa Kanak-kanak. Akan tetapi, pada 10 Mei 1940 tentara Jerman menyerang dan mereka disambut perlawanan sengit tentara Belanda. Ketika Hitler memutuskan untuk membombardir kota Rotterdam untuk mematahkan perlawanan, pemerintah Belanda pun menyerah demi mencegah jatuhnya korban sipil. Jerman merebut Belanda dalam lima hari.

Jumlah korban PD II diprakirakan mencapai sekitar 60 juta jiwa; yaitu sekitar 20 juta serdadu dan 40 juta penduduk sipil. Sejumlah besar penduduk sipil wafat karena penyakit, kelaparan, pembantaian massal, bombardemen, dan genosida. Korban tewas di pihak Uni Soviet mencapai sekitar 27 juta jiwa, yaitu kira-kira setengah dari jumlah korban mati PD II. (berbagai sumber)

Masa Kanak-kanak (Kinderjaren) tersedia di toko buku Gramedia.