24 Juli 2015

Siaran Pers #KekekalanLatenFasisme #AkanTerbit

Esai tentang Geert Wilders Jadi Cermin untuk Indonesia

Tangerang Selatan – 23 Juli 2015 – Penerbit Pionir Books tengah bersiap meluncurkan buku berjudul Kekekalan Laten Fasisme (KLF), yaitu edisi bahasa Indonesia esai karangan filsuf ternama Belanda Rob Riemen yang berjudul asli De eeuwige terugkeer van het fascisme. Tanggal terbit adalah 1 Agustus 2015 dan akan tersedia pada sejumlah toko buku daring.

KLF membedah munculnya kembali gerakan fasistik di benua Eropa pada umumnya dan di Belanda pada khususnya. Riemen memberikan perhatian khusus pada politikus ekstrem-kanan Belanda Geert Wilders dan gerakannya, Partai untuk Kebebasan, yang dia cap prototipe fasisme masa kini. Fasisme sendiri dia definisikan sebagai: politisasi mentalitas si manusia-massa kasemat. Solusi Riemen untuk mengatasi fasisme: Temukan kembali kecintaan akan hidup dan abdikan hidup kepada hal ihwal yang sungguh-sungguh memberikan hidup – kebenaran, kebaikan, keindahan, persahabatan, istikamah, belas kasih, kearifan.

Apa yang disiratkan oleh Riemen dalam esainya tidak lain tidak bukan suatu kebenaran rohaniah. Kecintaan akan hidup, hal-hal yang memberikan hidup… Sesungguhnya itulah buah dari kesadaran yang telah terkembang, yang telah terbang naik dan berhasil mengatasi hasrat-hasratnya, sehingga kehidupan dan kemanusiaan pun bisa dilihati dari ketinggian awan. Sebaliknya, fasisme bertumbuh kembang dalam kesadaran yang sempit, dalam kesadaran yang terperangkap dalam hasrat-hasrat. Wilders dan gerakannya hanyalah faktor penyebab dan bukan akar penyebab. Akar penyebab fasisme adalah kesadaran yang berhamba kepada hasrat.

Karena merupakan fungsi dari kesadaran, fasisme tidak dikekang oleh wilayah maupun batas negara, sehingga, mengingat hal tersebut, edisi bahasa Indonesia esai ini diharapkan akan menjadi suatu cermin untuk kehidupan masyarakat di Indonesia dan mendorong pembacanya untuk menjawab:
  1. Sejauh apa masyarakat Indonesia merupakan budaya kits?
  2. Seberapa rentan masyarakat Indonesia terhadap fasisme?
  3. Apa peranan yang dapat diemban oleh sistem pendidikan?
Pada 17 Agustus 2015 bangsa Indonesia akan merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-70. Indonesia betul telah merdeka; akan tetapi, apakah ia juga sudah bebas?

###

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi:
(Bpk) Laurens Sipahelut
info [at] pionirbooks [dot] co [dot] id
telp. 021-74863255

Siaran pers ini telah dikirimkan kepada sejumlah media massa sebelum diunggah pada blog ini. Untuk info terkini tentang buku ini pantau kicauan ber-tagar #KekekalanLatenFasisme pada Twitter.

8 Juli 2015

Pionir Books Punya Kuis: #KLFIniOpiniku

Pionir Books lagi bikin kuis berhadiah keren. Ikutan? Caranya mudah kok.

Pertama, jawab salah satu pertanyaan di bawah ini:

Kuis #KLFIniOpiniku
Lima pertanyaan. Satu pilihan.
  • Apa yang kamu rasakan pas nonton berita di TV?
  • Kamu menimba ilmu di sekolah karena...
  • Gambarkan politik di Indonesia cukup dengan satu kata.
  • Apakah kamu mengukur tingkat keberhasilanmu dengan uang?
  • Apa makna hidup bagi kamu?
Lalu tuliskan jawabanmu tersebut pada FB Page Kekekalan Laten Fasisme (#FBPageKLF) atau layangkan lewat Twitter ke @PionirBooks. Petunjuk penting: Tandai jawaban kamu dengan tagar #KLFIniOpiniku.

Ingat, batas waktunya 28 Juli 2015; para pemenang akan diundi secara acak dan diumumkan pada 1 Agustus 2015.

Revolusi Mental yang Sesungguhnya
Kru penerbit Pionir Books akan menerbitkan esai karya filsuf Belanda Rob Riemen yang berjudul Kekekalan Laten Fasisme (data buku). Tanggal terbit: 1 Agustus 2015.

Esai tersebut membahas perkara fasisme di Belanda yang pada saat ini diujungtombaki oleh gerakan Geert Wilders. Ia sekaligus memberikan solusi atas fasisme. Esai ini penting karena ia menjadi cermin bagi kehidupan dan budaya masyarakat kita di Indonesia.

Inti esai ialah bahwa fasisme timbul karena adanya budaya kits yang menghasilkan manusia-massa kasemat. Fasisme merupakan politisasi mentalitas si manusia-massa kasemat. Menurut Riemen, solusi terhadap fasisme adalah masyarakat harus dibuat kembali mencintai hidup.

Yang menjadikan esai ini menarik ialah implikasinya terhadap masyarakat Indonesia, karena sekarang kita harus menjawab:
  1. Seberapa jauh bangsa Indonesia merupakan masyarakat kits;
  2. Seberapa rentan bangsa Indonesia terhadap gerakan fasistik; dan
  3. Solusi terhadap hal ini dengan fokus khusus pada sistem pendidikan.
Poin (3) menyebut sistem pendidikan. Alasannya, kuncinya memang ada pada pendidikan, yang sesungguhnya harus dirancang sedemikian rupa sehingga ia menghasilkan insan yang berpikiran bebas dan mampu mempertanyakan segalanya. Inilah Revolusi Mental yang sesungguhnya, yaitu membuat kamu berpikiran bebas dan mampu mempertanyakan segalanya.

Sudah 70 tahun Republik Indonesia merdeka; akan tetapi, sudahkan kita bebas?

Untuk info terkini pantau kicauan ber-tagar #KekekalanLatenFasisme pada Twitter.

2 Juli 2015

Ayo, Pre-Order Buku 'Kekekalan Laten Fasisme' dan Terima Bukunya di Rumah Sebelum Tanggal Rilis!

Solusi final atas perkara fasisme ternyata ada pada diri kita masing-masing.
Buku 'Kekekalan Laten Fasisme' sudah dapat di pre-order sekarang.
Buku 'Kekekalan Laten Fasisme' sudah dapat di pre-order sekarang.
Esai karya filsuf Rob Riemen ini mengupas sebab musabab fasisme, dan sekaligus mengajukan teorema jawaban untuk mengatasinya. Menurut hemat Riemen, kunci jawabannya terletak pada otonomi pribadi: kita harus menjadi roh mandiri, pribadi yang meninggalkan pikiran kelompok dan mulai belajar berpikir sendiri.

Riemen, yang memisalkan fasisme sebagai basil sampar, mengangkat dalam karyanya itu fasisme masa kini di Belanda pada khususnya dan di Eropa pada umumnya. Di Belanda, fasisme masa kini muncul karena sejumlah faktor: parpol yang memungkiri paham mereka sendiri; cendekiawan yang membudayakan nihilisme yang malas; perguruan tinggi yang tidak pantas menyandang predikat tersebut; ketamakan dunia usaha; dan media-massa yang lebih memilih menjadi pembicara perut alih-alih cerminan kritis bangsa.

Di negara yang berbeda fasisme akan menitis dalam bentuk yang berbeda pula. Sehingga, salah satu kesimpulan yang dapat ditarik dari buku ini ialah bahwa fasisme sesungguhnya dapat muncul di belahan dunia mana saja, termasuk di Indonesia.

Pengarang: Rob Riemen
Penerbit: Pionir Books
Jenis: Esai Filsafat
Tebal: 60 halaman
Buku Filsafat. 'Kekekalan Laten Fasisme', penulis Rob Riemen (pre-order sekarang).
Buku Filsafat. 'Kekekalan Laten Fasisme', penulis Rob Riemen (pre-order sekarang).
Harga rilis Rp 55.000, harga pre-order Rp 44.000 (Belum termasuk ongkos kirim)

Buku terbaru Pionir Books di tahun 2015 ini, akan mulai tersedia di toko-toko buku langganan Anda pada tanggal 1 Agustus 2015.  Lalu, mengapa preorder sekarang? 

Biasanya, periode awal penjualan sebuah buku diharapkan tinggi, agar dapat turut berada di dalam daftar bergengsi ‘Bestseller’.  Oleh karenanya, pembaca yang membeli secara pre-order akan mendapatkan penawaran-penawaran yang menarik dari penerbit buku, dan hanya ditawarkan sebagai bonus bagi pembaca yang membeli pada saat periode pre-order.

Mungkin hemat 20% bukan alasan utama membeli buku secara pre-order namun untuk bisa mendapatkan sebuah buku sebelum yang lain punya membuat kita merasa lebih dulu daripada yang lain (walaupun bukunya belum di tangan), dan buku ini dikirimkan ke rumah Anda sebelum tanggal buku ini dirilis dan tersedia di toko buku.

Sehingga keuntungan yang paling utama dari pre-order sebuah buku sebenarnya adalah, bisa mendapatkan buku tersebut dikirimkan ke rumah kita, tanpa harus pergi untuk membeli sebelum buku tersebut tersedia di toko buku, gres abis dicetak.

Ditambah dengan hadiah buku dari penerbit Pionir Books!

Cara pemesanan:
  1. Pesanan diterima selama periode pre-order yaitu sejak tanggal 1 Juli sampai dengan 28 Juli 2015.  Pada tanggal 28 Juli, pesanan ditutup pada pukul 12 siang.
  2. Pre-order dapat dilakukan melalui email ke info@pionirbooks.co.id dengan judul Pre-order Kekekalan Laten Fasisme, WA/SMS ke 081337011310/ 081338387216/ 08128080012/ 081280707740.
  3. Pre-order juga dapat dilakukan melalui Retakan Kata melalui link http://retakankata.net/.
  4. Transfer biaya ditujukan ke rekening akun CV. Wormer Jaya, bank, BCA 067-3011800
Pengiriman kami lakukan melalui Tiki/ JNE

Tunggu apalagi?  Hubungi kami sekarang, pre-order bukunya, dan dapatkan buku di rumah Anda!