8 Juli 2015

Pionir Books Punya Kuis: #KLFIniOpiniku

Pionir Books lagi bikin kuis berhadiah keren. Ikutan? Caranya mudah kok.

Pertama, jawab salah satu pertanyaan di bawah ini:

Kuis #KLFIniOpiniku
Lima pertanyaan. Satu pilihan.
  • Apa yang kamu rasakan pas nonton berita di TV?
  • Kamu menimba ilmu di sekolah karena...
  • Gambarkan politik di Indonesia cukup dengan satu kata.
  • Apakah kamu mengukur tingkat keberhasilanmu dengan uang?
  • Apa makna hidup bagi kamu?
Lalu tuliskan jawabanmu tersebut pada FB Page Kekekalan Laten Fasisme (#FBPageKLF) atau layangkan lewat Twitter ke @PionirBooks. Petunjuk penting: Tandai jawaban kamu dengan tagar #KLFIniOpiniku.

Ingat, batas waktunya 28 Juli 2015; para pemenang akan diundi secara acak dan diumumkan pada 1 Agustus 2015.

Revolusi Mental yang Sesungguhnya
Kru penerbit Pionir Books akan menerbitkan esai karya filsuf Belanda Rob Riemen yang berjudul Kekekalan Laten Fasisme (data buku). Tanggal terbit: 1 Agustus 2015.

Esai tersebut membahas perkara fasisme di Belanda yang pada saat ini diujungtombaki oleh gerakan Geert Wilders. Ia sekaligus memberikan solusi atas fasisme. Esai ini penting karena ia menjadi cermin bagi kehidupan dan budaya masyarakat kita di Indonesia.

Inti esai ialah bahwa fasisme timbul karena adanya budaya kits yang menghasilkan manusia-massa kasemat. Fasisme merupakan politisasi mentalitas si manusia-massa kasemat. Menurut Riemen, solusi terhadap fasisme adalah masyarakat harus dibuat kembali mencintai hidup.

Yang menjadikan esai ini menarik ialah implikasinya terhadap masyarakat Indonesia, karena sekarang kita harus menjawab:
  1. Seberapa jauh bangsa Indonesia merupakan masyarakat kits;
  2. Seberapa rentan bangsa Indonesia terhadap gerakan fasistik; dan
  3. Solusi terhadap hal ini dengan fokus khusus pada sistem pendidikan.
Poin (3) menyebut sistem pendidikan. Alasannya, kuncinya memang ada pada pendidikan, yang sesungguhnya harus dirancang sedemikian rupa sehingga ia menghasilkan insan yang berpikiran bebas dan mampu mempertanyakan segalanya. Inilah Revolusi Mental yang sesungguhnya, yaitu membuat kamu berpikiran bebas dan mampu mempertanyakan segalanya.

Sudah 70 tahun Republik Indonesia merdeka; akan tetapi, sudahkan kita bebas?

Untuk info terkini pantau kicauan ber-tagar #KekekalanLatenFasisme pada Twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar