Hai edisi No. 28/XXXIII
Sejarah kelam yang dikisahkan dengan santun.Ya, kekejaman Nazi Jerman, pada masa Perang Dunia ke II coba dimunculkan. Tapi, sudut pandang ceritanya diambil dari sisi petualangan seorang bocah.
Dari sana, kita dapat merasakan betapa getirnya kehidupan kala itu. Mencicipi kepedihan, sentuhan rasa iba mendalam, perjuangan pahit dan banyak lagi keterpurukan-keterpurukan dari sebuah bangsa.
Bahasanya khas anak-anak. Kalimat demi kalimat yang terangkat dalam ceritanya selalu singkat, padat dan mengena. Namun sayang, spasinya terlalu rapat dan font tulisannya kecil. Sehingga, dimaklum saja kalau bacanya nanti kita mesti sambil mengerutkan dahi. (edi)
7 / 10
kaWanku edisi No. 51/2009
Kita semua pasti tahu siapa itu Hitler. Selama dia berkuasa, Hitler membangun beberapa kamp konsentrasi di berbagai negara untuk menyekap orang-orang Yahudi atau siapa pun yang menjadi musuhnya. Nah, pengarang buku ini, Jona Oberski, menceritakan pengalaman masa kecilnya saat dia tinggal di kamp konsentrasi Westerbork (Belanda) dan Bergen-Belsen (Jerman) pada masa Perang Dunia II. Lewat buku ini, kita diajak untuk melihat masa-masa kejam itu lewat mata seorang anak kecil.Femina edisi No. 29/XXXVII
Di saat dunia sedang memperingati 70 tahun pembebasan korban Holocaust, buku ini seperti menguak kembali tragedi kemanusiaan itu. Ditulis oleh Jona tentang masa kecilnya, saat berusia 3 tahun, bersama ayah ibunya diculik masuk ke kamp Westerbork, Belanda. Ia menceritakan tentang bagaimana kedua orang tuanya berusaha bertahan, dan melindunginya dari berbagai tragedi yang terjadi di sekitar mereka. Cerita haru dari kacamata seorang bocah.Masa Kanak-kanak (Kinderjaren) tersedia di toko buku Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar