Isi surat tersebut (yang dapat dibaca di sini) pada dasarnya mengobarkan rasa takut dan Wilders memakai kesempatan tersebut untuk kembali mengimbau ditutupnya perbatasan demi mengadangi budaya Islamis.
Dalam suratnya yang menggunakan istilah-istilah seperti 'bom testosteron', 'jihad seksual' dan 'terorisme seksual', Wilders lantas mempertanyakan sikap Rutte yang terkesan adem ayem saja. Pasal, menurut Wilders, peristiwa serupa tentu saja sangat mungkin untuk juga terjadi di Belanda. Rutte telah menanggapi bahwasanya mereka tentu saja waspada tetapi menolak bereaksi seperti Wilders karena tidak ingin menimbulkan stigmatisasi dan tidak ingin menuang bensin ke atas api.
Menurut hemat Pionir Books, isi surat Wilders tidak mencerminkan bobot seseorang yang kepadanya telah diamanahkan tugas dan tanggung jawab selaku wakil rakyat. Semua unsur bangsa negara, termasuk legislatif, sesungguhnya memikul tugas dan tanggung jawab untuk mencerahkan bangsa. Itu bukan urusan remeh tetapi sepertinya Wilders belum engah soal itu.
Kami telah menyiapkan suatu tanggapan yang kami anggap senada dan setimpal atas surat terbuka Wilders itu berupa tayang jalar pembuka film Star Wars dengan prolog yang kami gubah sendiri, untuk suatu episode yang kami beri tajuk A Fool's Hope:
Videoklip di atas juga dapat dibuka pada situs starwars.com.
Kekekalan Laten Fasisme |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar