29 November 2015

Tanggapan Opini Geert Wilders dalam The New York Times

Pada 19 November 2015 harian The New York Times memuat opini anggota parlemen Belanda Geert Wilders dengan tajuk Let My People Vote. Dalam tulisan tersebut, Wilders mengulang pesan yang dia tuangkan dalam opini dia yang dimuat dalam harian Belanda de Volkskrant pada 5 November 2015, yaitu anti-Islam, anti-multikulturalisme, dan pemertahanan jati diri bangsa. Di bawah ini adalah tanggapan terhadap tulisan dalam The New York Times yang ditulis sebagai surat pembaca.

Yth Redaksi:

Perihal "Let My People Vote" (Op-Ed Contributor, 20 Nov): Kearifan politikus Geert Wilders sesungguhnya hanya pantas untuk debat warung kopi; akan tetapi, ajang tempat dia berdebat tidak kurang dari gedung parlemen Belanda. Hasilnya: Pidato-pidato miring tentang pajak taplak kepala, Eurabia, dan agama padang pasir alih-alih tentang kebenaran, kearifan, dan keadilan.

Geert Wilders memiliki pandangan yang cadok atas krisis migran Eropa sehingga jalan keluar yang dia tawarkan pun hal-hal yang terbatas pada prinsip ekonomi. Dia bernalar bahwa dengan menutup perbatasan maka masalah akan selesai. Dia menyerukan dilangsungkannya demokrasi langsung dalam suatu masyarakat yang mengamini kebebasan bicara tetapi belum menginsafi kebebasan berpikir.

Geert Wilders belum dilengkapi kemampuan untuk menggalakkan altruisme di dalam suatu dunia tempat egoisme adalah sifat bawaan. Bukan tanpa alasan Plato mengusulkan pemerintahan di bawah raja filsuf.

Laurens Sipahelut

Penulis seorang penerbit yang berlokasi di bilangan Tangerang Selatan yang baru-baru ini mengeluarkan edisi bahasa Indonesia esai filsuf Belanda Rob Riemen yang berjudul Kekekalan Laten Fasisme.

Sampul muka 'Kekekalan Laten Fasisme'
Kekekalan Laten Fasisme
Tulisan di atas diturunkan dalam rangka terbitnya Kekekalan Laten Fasisme, esai filsuf Belanda Rob Riemen yang mengingatkan terhadap bahaya laten fasisme di Eropa dan menunjuk politikus Geert Wilders sebagai prototipe fasisme masa kini. Untuk info terkini tentang Kekekalan Laten Fasisme pantau kicauan ber-tagar #KekekalanLatenFasisme pada Twitter. Kekekalan Laten Fasisme dapat dipesan pada Pionir Books dan outlet daring pilihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar