3 Agustus 2015

Jawaban Para Peserta Kuis #KLFIniOpiniku: Pertanyaan No 1

Kuis #KLFIniOpiniku
Peserta kuis #KLFIniOpiniku diminta untuk menjawab satu atau lebih di antara lima pertanyaan yang tersedia.
Dalam rangka terbitnya Kekekalan Laten Fasisme, esai filsuf Belanda Rob Riemen yang diterjemahkan dari judul asli berbahasa Belanda De eeuwige terugkeer van het fascisme, pada tanggal 1 Agustus 2015, Pionir Books mengadakan sayembara. Peserta diminta untuk menjawab satu atau lebih pertanyaan berikut ini:
  1. Apa yang kamu rasakan pas nonton berita di TV?
  2. Kamu menimba ilmu di sekolah karena...
  3. Gambarkan politik di Indonesia cukup dengan satu kata.
  4. Apakah kamu mengukur tingkat keberhasilanmu dengan uang?
  5. Apa makna hidup bagi kamu?
Berikut adalah jawaban peserta atas pertanyaan pertama, yang diurut menurut tanggal pengajuan jawaban:

Apa yang kamu rasakan pas nonton berita di TV?
  1. Rasanya seperti lagi nonton panggung drama yang banyak banget alur cerita yang ngga sesuai dengan alur yang sebenarnya.
  2. Media massa seperti koran dan televisi terasa makin 'terpenjara'.  Berita yang disajikan banyak yang tidak lagi faktual, proporsional dan sesuai fakta.  Media terpenjara kepentingan elit politik, sehingga berita yang disajikan kepada publik juga sudah disortir sesuai kepentingan penguasa.  Banyak sekali isu yang disajikan ke publik dengan tujuan menyembunyikan sebuah isu yang lebih penting.  Hal inilah yang menjadikan publik harus jeli mencari sumber berita lain.  Ketika menonton berita di TV pun juga perlu kritis, melihat sisi berkebalikan (both sides) juga penting dilakukan, sehingga kita menjadi publik yang cerdas dalam melihat dan mendapatkan berita dari televisi yang disajikan kepada kita.
  3. Perasaan yang mengharukan, begitu banyak berita buruk tentang Indonesia dan itu kelakuan dari penduduk Indonesia sendiri.
  4. Adanya keseimbangan dalam kehidupan. Selalu saja ada berita-berita yang berlawanan.  Ada berita baik ada berita buruk, ada berita menyenangkan ada berita menyedihkan, ada berita kejujuran ada berita kecurangan, ada berita yang kaya ada berita yang miskin. Dan keseimbangan itu alamiah karena diatur Yang Maha Kuasa.
  5. Prihatin. Karena saya merasa televisi Indonesia seringkali terpaku pada suatu berita yang sedang jadi trending topic dan terus-terusan membahas berita tersebut, seolah menutup mata dengan berita-berita lain yang mungkin sangat bermanfaat jika ditayangkan.  Yang lebih memprihatinkan lagi, terkadang suatu berita yang sebelumnya gencar ditayangkan disana-sini secara tiba-tiba berhenti dibahas dan terlupakan begitu saja dikarenakan sudah ada berita baru yang lebih menggemparkan. Sementara berita sebelumnya belum jelas apakah permasalahannya sudah tuntas ataukah belum.
  6. Saya rasakan pengetahuan saya semakin bertambah, ditambah lagi saya sebagai pelajar, jangan sampai tertinggal berita di TV baik berita positif dan negatif, karena disana banyak hal pelajaran yang dapat diambil dari berita TV yang ditonton.
  7. Rasanya shock kadang apalagi berita yang ngga terduga.  Kaya ibu bunuh anaknya sendiri.  Gitu-gitu deh.
  8. Was-was takut perbuatan yang tidak baik ditiru oleh pemirsa.
  9. Rasanya random gitu min tergantung beritanya, kalo beritanya bikin bangga ikut seneng, tapi kalo yang aneh-aneh sedih.
  10. Senang, karena aku jadi dapat berbagai informasi dari berbagai kejadian dan masalah.
  11. Berasa jadi orang yang tahu banget tentang keadaan yang ada di sekitar dan banyak ilmu yang didapatkan.
  12. Biasa aja.
  13. Ada beberapa berita yang tidak saya sukai tapi juga ada beberapa berita yang saya sukai, yang tidak saya sukai seperti demo, tawuran dan masalah yang menurut saya tidak penting untuk saya.  Sedangkan yang saya sukai itu berita tentang hal yang masih misteri, kecelakaan, kabar yang menurut saya ada banyak nilai positifnya untuk saya.
  14. Prihatin
  15. Rasanya khawatir karena semakin kesini semakin banyak berita yang tidak baik.  Tapi tetap harus diambil positifnya.
  16. Cukup menghibur, namun ada saatnya saya bosan melihat berita yang selalu diulang-ulang.
  17. Saya merasakan lebih senang saat menonton berita karena semakin banyak informasi dan wawasan yang saya dapat.
  18. Kadang saya bingung mana breaking news, mana soap opera. A lot of drama.
  19. Gembira dan bahagia kalau nonton berita yang seru.
  20. Cukup terpana, terkejut, terenyuh kadang bosan juga.
  21. Saya rasa saya dapat mengetahui berbagai kejadian, gambaran situasi, serta kondisi dari tempat lain yang berbeda dengan lingkungan sekitar.  Tapi terkadang itu juga tergantung berita apa yang disajikan di televisi, kalau yang tidak penting atau memberikan dampak negatif lebih baik tidak saya tonton.  Tapi dunia juga tidak sepenuhnya buruk seperti kasus-kasus negatif yang ditayangkan di televisi.
  22. Tergantung beritanya tentang apa, kalo kerusuhan, demo, pembunuhan, perampokan dan tindakan kriminal lainnya ya tentu semakin was was, takut, waspada dan gemes.
  23. Biasa aja, karena beritanya terlalu tendensius pada objek tertentu.
  24. Akan menambah ilmu dan pengetahuan agar kita dapat mengetahui segala apa yang terjadi diluar sana.
  25. Berita di TV kadang menyilaukan.  Seperti dibenar-benarkan.  Meresahkan.  Mengkhawatirkan.
  26. Yang aku rasakan adalah was-was, karena untuk menonton berita mengenai politik, kevalidan berita menjadi simpang siur dan terkadang agak dibesar-besarkan, sehingga saya terkadang merasa was-was mana berita yang benar-benar valid mana yang cuma rekayasa belaka.  Untuk berita lain seperti bencana alam saya rasa sangat baik karena diliput secara aktual.  Namun kesemua topik berita belum menuju kata transparan.
  27. Saya merasa kadang senang, sedih, bingung, cemas, takut.  Pokoknya pernah merasakan semuanya.
  28. Menyenangkan karena bisa update wawasan dan pengetahuan terkini, tapi kalau berita yang muncul dalam seminggu sama saja terkadang bosan juga.
  29. Saya merasa pengetahuan saya tentang informasi terbaru di dunia luar semakin meluas.
  30. Saya merasakan berita di TV itu banyak berbau politik, ada berita yang selalu pro dengan si A lalu memojokkan si B begitu pula sebaliknya.  Namun dibalik itu semua banyak informasi yang saya dapat ketika menonton berita di TV.
  31. Miris dan mengerikan ketika menonton berita di TV, isinya hanya bad news, hampir tak ada berita yang membawa harapan.
  32. Senang kalau beritanya yang baik dan positif, miris kalau berita yang negatif.
  33. Sering tergiring bahkan bisa terlalu cepat mengambil kesimpulan atas informasi yang disebarkan baik berita iklan, hiburan infotainment, peristiwa, politik, pemerintahan dll.  Lain lagi kalau berita yg disampaikan terus-terusan dan bertele-tele masalahnya, bisa bikin pusing sampai panas kepala. Kudu jeli, cermat dan pintar menilai apapun yang diberitakan.
  34. Terbawa suasana berita baik pikiran dan perasaan berita tersebut.
  35. Capek nonton berita sekarang.  Beritanya ngga jauh dari pembunuhan, pemerkosaan, korupsi :/ sedih banget.
  36. Rasanya kepo seru banget sama info dunia diluaran sana, mengenai segala hal saya suka.
  37. Berita di TV sangat memprihatinkan, sekarang ini banyak pelecehan bahkan penganiayaan sebagai contoh kasus Angeline yang kasusnya belum terselesaikan, seharusnya polisi lebih cepat dalam menangani kasus.
  38. Yang pasti, saya merasa sangat sedih dengan keadaan bangsa ini.  Saat ini.
  39. Berita sekarang terlalu banyak dibumbui sandiwara dan dagelan.
  40. Menonton berita, kadang suka bikin greget.  Karena seringkali beritanya belum ada kepastian untuk menyelesaikan kasus tsb.
  41. Seperti main tinju.  Pengen nonjok TV yang sering buat berita inkonsisten dan subjektif.
  42. Kolesterol dan tensi darah naik pas lihat RI yang masih berjuang cari keadilan sementara pejabat-pejabatnya jual kata keadilan.
  43. Ada beberapa TV yang pemberitaannya berat sebelah alias tidak netral, saya sering merasa sebal menontonnya.  Beruntung ada stasiun TV lain yang cukup berimbang dalam pemberitaan sehingga saya percaya, terhibur dan terinspirasi atas berita yang disajikan.
  44. Senang, karena menambah wawasan pengetahuan.
  45. Prihatin.  Karena pemberitaannya sudah tak berimbang dan kurang sesuai dengan kode etik jurnalistik.
  46. Bad news is good news…yah, gitu-gitu ajalah.
  47. Senang karena nambah pengetahuan.  Ngga ketinggalan berita terkini.
  48. Tegang.
  49. Berita berita di TV sangat memprihatinkan.  Banyak stasiun TV yg berlomba-lomba mencari berita yang lagi hot atau on top.  Dan hasilnya mayoritas berita di TV itu rata-rata sama.  Welcome to Indonesia, dimana orang-orang sibuk mencari kekayaan dan harta.
  50. Biasanya rasa tenang sih, soalnya berita Indonesia itu lucu, yang ngga penting saja diberitain.  Makanya kalau ngga bisa tidur terus nonton berita bisa bikin tidur di depan TV.
  51. Aku merasa khawatir karena saat menonton berita tentang politik atau kriminal yang ada di Indonesia aku khawatir dan mikir bagaimana Indonesia menjadi negara maju?  Apa Indonesia akan terus menjadi negara berkembang?
  52. Rasa syukur timbul karena bisa hidup di zaman modern sehingga saya bisa melihat semua berita di seluruh dunia dengan mudah.
  53. Miris lihatnya, kebanyakan berita yang ditayangin di TV itu berita kekerasan, sedangkan berita prestasi anak bangsa malah jarang ditayangin.
  54. Pas nonton berita di TV, isinya ngenes mulu, jadinya mending nonton komedi daripada berita.
Untuk info terkini tentang Kekekalan Laten Fasisme pantau kicauan ber-tagar #KekekalanLatenFasisme pada Twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar